- 11:29 PM
- 0 Comments
Pada
tanggal 1 Januari 2017, saya pergi ke bandara Soekarno-Hatta. Mengapa? Ya,
karena saya akan berlibur ke Korea Selatan. Liburan ini saya menggunakan jasa tur
dan tidak berpergian secara sendiri, tetapi bersama keluarga saya dan juga
keluarga lain.
Pesawat
saya berangkat malam dan pada sekitar pukul 09.00 pagi waktu Korea Selatan saya
pun sampai di sana. Di sana saya disambut tour guide orang Koreanya bernama
Ayu, fotografer bernama Suu, serta tour leader dari Indonesia bernama Amel. Saat
saya keluar dari bandara Incheon, saya terkesima karena suhunya luar biasa: 2
derajat Celsius. Kalau saya bernapas yang keluar bukan hanya kata-kata tapi
juga uap saking dinginnya.
Dari
bandara itulah saya langsung berlanjut ke restoran. Dimana di restoran itu saya
makan sangat enak. Enak sekali makan panas-panas saat dingin-dingin begitu. Lalu
saya ke seperti desa kecil bernama Petite France yang menjadi tempat syuting
Running Man dan Secret Garden. Kemudian saya berlanjut ke pulau bernama Nami
Island. Saya menggunakan ferry untuk ke situ, tadinya saya kira perlu 1 jam
untuk ke pulau itu, tetapi ternyata hanya perlu 5 menit. Di ferry sangat
dingin, apalagi di Nami Island. Setelah dari Nami Island saya ke tempat
penginapan saya yaitu Oak Valley Resort, dimana saya mencoba tidur-tiduran di
ondol atau kasur biasa yang dihamparkan di atas lantai.
Esoknya
saya pergi ke Mount Sorak. Mount Sorak sungguh keterlaluan dinginnya. Untuk mencapai
ke puncak harus naik cable car, dan naik tangga. Naik tangganya super sangat
susah, jadi jangan bawa nenek-nenek atau kakek-kakek ke puncak tersebut,
apalagi saat musim dingin, karena suhunya sangat dingin dan tangganya
diselimuti es. Saya terpleset 3x di situ, dan di puncak gunung tersebut masih
ada salju ternyata! Itulah pertama kali saya melihat salju sungguhan.
Esoknya
pun saya baru ke Seoul. Seoul adalah ibu kota metropolitan, sehingga awalnya
saya tidak berharap terlalu banyak, karena saya pikir paling sama seperti
Jakarta. Seoul itu memang mirip-mirip sedikitlah dengan Jakarta, tetapi pikirkanlah
Jakarta dengan jalan-jalan lebar, jarang ada kemacetan, orang-orangnya patuh
lalu lintas, serta anginnya kencang dan suhunya sangat dingin.
Hari pertama
di Seoul saya ke tempat bernama Teddy Bear Museum, yang seperti namanya,
merupakan museum Teddy Bear. Pertama kali saya ke sana saya diberikan sarung
tangan plastik, dan saya terkejut karena masa ke museum Teddy Bear begini harus
pake sarung tangan? Ternyata sarung tangan plastik itu hanya digunakan untuk
memasuki labirin kacanya. Setelah selesai memasuki labirin sarung tangan
plastiknya dibuang.
Dari
Teddy Bear Museum saya berlanjut ke Lotte World, yakni seperti Trans Studionya
Korea. Saya tidak bermain terlalu banyak di sana karena antrinya sangat ramai. Dari
Lotte World saya dan beberapa keluarga lain yang mau ke Hard Rock Café yang di
Seoul dan membeli beberapa merch Hard Rock Café.
Esoknya
saya pergi ke toko Ginseng Korea. Harga satu kotaknya bisa mencapai 35 jutaan! Kemudian
hari itu saya berbelanja-belanja di Dongdaemun dan di Myeongdong.
Esoknya,
yaitu hari terakhir, saya pergi ke N Seoul Tower, belajar membuat kimbap, memakai
hanbok, dan ke toko obat pinus. Saya juga ke tempat kosmetik dan tempat Lotte
Duty Free. Sorenya adalah yang saya paling suka, yaitu ke istana Gyeongbok
Palace. Saya melewati istana kepresidenan Korea lho. Kemudian ada National
Folklore Museumnya, jadi saya tahu kehidupan orang-orang Korea jaman dahulu.
Esoknya
saya pun kembali ke Jakarta. Korea adalah tempat yang lumayan berkesan dan saya
berharap saya bisa kembali ke sana suatu hari.
- 11:27 PM
- 0 Comments