HARI PERTAMA
Acara ini dilakukan pada tanggal 5-7 Februari 2016. Pagi-pagi sekali pada tanggal 5 Februari, kita sudah dikumpulkan di lapangan Halaman Masjid (Halma) untuk pengarahan dan apel pagi dengan OSIS-MPK Pranajendra dan orangtua para murid masing-masing. Kami diberitahu tronton apa yang akan kami naiki. Tronton adalah sebuah mobil yang khusus untuk membawa para prajurit tentara.
Ternyata, tronton yang akan kami naiki adalah tronton bernomor tujuh (7). Tronton itu dibagi-bagi sesuai kelas masing-masing dan dibedakan seusai jenis kelamin. Setelah memasukkan barang-barang dan menempati tempat duduk masing-masing. Kami pun berangkat ke Gunung Bunder.
Setelah perjalanan yang memakan waktu ±3 jam, kami pun sampai di Gunung Bunder dengan selamat. Lalu, kami berjalan kaki sambil menenteng barang-barang kami yang berat ke lapangan utama untuk apel lagi sekaligus pembukaan acara. Di pembukaan acara itu kami sudah mulai disuruh oleh para pelatihnya untuk macam-macam, seperti berlari-lari ke pojok lapangan yang sana, berguling ke pojok sini, dan lain-lain.
Setelah itu, kami diperbolehkan untuk membawa barang-barang kami yang berat (lagi) turun bukit, untuk masuk ke barak dan merapikan barang-barang kami. Barak yang disediakan untuk 250-an anak itu ada dua, satu untuk perempuan dan satu lagi untuk laki-laki. Lalu, kami pun disuruh keluar ke jalan depan barak untuk makan komando. Sayang, saat itu turun hujan, jadi kami harus masuk ke barak lagi. Barulah kami makan komando di dalam barak.
Setelah salat, ada materi tentang ular dan penanganan dari SIOUX di aula yang ada di atas. Kami diberitahu tentang berbagai macam ular yang berbisa dan yang tidak dan cara menanganinya saat bertemu dengannya. Siswa-siswi bertanya apabila mereka penasaran, dan SIOUX pun menjawab.
Setelah materi ular itulah, yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang—parade busana! Parade itu berisikan anak-anak perwakilan kelompok-kelompok masing-masing yang sangat cantik dan tampan. Setelah anak-anak itu memamerkan baju daerahnya di ‘catwalk’ yang sebenarnya hanyalah spasi di antara barisan laki-laki dan perempuan, mereka pun berpasang-pasangan menjalani ‘catwalk’ tersebut. Juri menilai dan yang terbaik nanti akan diberi penghargaan di hari terakhir.
Di parade busana itu OSIS juga ada yang bercanda-canda sambil menyanyi-nyanyi.
Setelah parade busana yang meriah itu kami pun mandi, tapi ada juga yang tidak mandi karena jijik dengan airnya atau hanya malas saja. Lalu kami disuruh menyucikan diri atau berwudhu karena setelah ini, kami akan salat Maghrib di aula kembali.
Setelah salat Maghrib itulah kami dengan ngantuk-ngantukan mengikuti pengarahan Pak Sugianto yang ternyata sangat semangat. Ia memberikan yel-yel dan lagu-lagu baru yang membuat kami dengan cepat menjadi ceria lagi. Yel-yelnya seperti ‘Semangat yaa, senyum yaa, semangat semangat semangat!’ Lalu ada lagi seperti, ‘Adakah Labschool di matamu?’ ‘Ada!’ ‘Adakah Garuda di dadamu?’ ‘ADA!!!!!’ ‘Dimana?’ ‘INI DIA INI DIA INI DIA!’
Setelah yel-yel dan lagu-lagu baru seperti ‘Gunung Bunder’, ‘Kurela’, ‘Tunjukkan Semangatmu’, dan lain-lain, barulah materi terakhir disampaikan. Yaitu materi kepemimpinan. Yang membuat sangaaat ngantuk.
Lalu, kami pun tidur di barak…..
Keesokan harinya, kami bangun jam empat untuk melaksanakan salat subuh. Lalu, kami cepat-cepat sarapan—makan komando lagi, tentunya, pukul enam pagi. Kemudian kami melakukan persiapan untuk outbond, yaitu ganti baju dan senam pagi terlebih dahulu, masih memakai yel-yel yang diajarkan tadi malam.
Lalu, kami pun menaiki tanjakan untuk berkumpul di lapangan, dan melakukan pemanasan lagi. Pemanasan itu juga ada tiarap-tiarapan lagi yang sungguh melelahkan tapi sebenarnya seru.
Kemudian outbond pun dimulai.
Kelompok saya pertama kebagian yang materi tentang tanaman-tanaman yang kita bisa makan dalam keadaan darurat. Kami diperbolehkan mencoba makanan-makanan yang disuguhkan oleh pak TNI yang saya lupa namanya.
Setelah itu, kami pun mengantri untuk panjat tebing. Yang lama sekali, mungkin kami mengantri sekitar satu jam, hanya untuk panjat tebing yang memakan waktu sekitar sepuluh menit. Karena waktu yang terbatas pun, akhirnya kami cuma bisa mencoba tiga pos dari sembilan pos, dengan pos yang satu lagi adalah melempar kapak.
Pukul dua belas pun kita akhirnya turun lagi ke lapangan untuk pelantikan yang khidmat, dimana kita disuruh tiarap—lagi—dan merenung, apa saja yang telah kita lakukan pada orang tua kita, guru-guru kita, dan OSIS-MPK. Apakah kita sudah berbuat baik kepada mereka?
Pada akhirnya, kami diperbolehkan untuk berjongkok dan pin SAKSI 2016 pun disematkan di dada kami oleh kakak pembimbing OSIS kami, tanda bahwa kami sudah mau berubah untuk menjadi lebih baik lagi.
Lalu, akhirnya pun kami makan komando, dan setelah itu berjalan ke curug. Kami disuruh untuk berbasah dari kepala sampai mata kaki, jadi nyebur deh.
Setelah balik ke barak dan mandi dan berbersih diri, kami pun akhirnya naik ke aula untuk acara terakhir di hari itu, yaitu pentas seni. Ada yang dance battle, ada yang mencoba melawak, ada yang menyanyi. Regu saya kebagian dance battle, jadi lumayan ramai saat berpentas diri. Lalu, kami pun balik ke barak untuk tidur. Akhirnya, hari kedua selesai.
Di hari ketiga, kami dipersilahkan untuk membersihkan barak dan mengemas tas kami kembali, dan akhirnya kami selesai dan mengenakan baju angkatan kami. Lalu, kami upacara penutupan, dimana para TNI berterima kasih karena telah datang, dan lalu foto bersama. Selesai sudah acara SAKSI 2016!
Acara ini dilakukan pada tanggal 5-7 Februari 2016. Pagi-pagi sekali pada tanggal 5 Februari, kita sudah dikumpulkan di lapangan Halaman Masjid (Halma) untuk pengarahan dan apel pagi dengan OSIS-MPK Pranajendra dan orangtua para murid masing-masing. Kami diberitahu tronton apa yang akan kami naiki. Tronton adalah sebuah mobil yang khusus untuk membawa para prajurit tentara.
Ternyata, tronton yang akan kami naiki adalah tronton bernomor tujuh (7). Tronton itu dibagi-bagi sesuai kelas masing-masing dan dibedakan seusai jenis kelamin. Setelah memasukkan barang-barang dan menempati tempat duduk masing-masing. Kami pun berangkat ke Gunung Bunder.
Setelah perjalanan yang memakan waktu ±3 jam, kami pun sampai di Gunung Bunder dengan selamat. Lalu, kami berjalan kaki sambil menenteng barang-barang kami yang berat ke lapangan utama untuk apel lagi sekaligus pembukaan acara. Di pembukaan acara itu kami sudah mulai disuruh oleh para pelatihnya untuk macam-macam, seperti berlari-lari ke pojok lapangan yang sana, berguling ke pojok sini, dan lain-lain.
Setelah itu, kami diperbolehkan untuk membawa barang-barang kami yang berat (lagi) turun bukit, untuk masuk ke barak dan merapikan barang-barang kami. Barak yang disediakan untuk 250-an anak itu ada dua, satu untuk perempuan dan satu lagi untuk laki-laki. Lalu, kami pun disuruh keluar ke jalan depan barak untuk makan komando. Sayang, saat itu turun hujan, jadi kami harus masuk ke barak lagi. Barulah kami makan komando di dalam barak.
Setelah salat, ada materi tentang ular dan penanganan dari SIOUX di aula yang ada di atas. Kami diberitahu tentang berbagai macam ular yang berbisa dan yang tidak dan cara menanganinya saat bertemu dengannya. Siswa-siswi bertanya apabila mereka penasaran, dan SIOUX pun menjawab.
Setelah materi ular itulah, yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang—parade busana! Parade itu berisikan anak-anak perwakilan kelompok-kelompok masing-masing yang sangat cantik dan tampan. Setelah anak-anak itu memamerkan baju daerahnya di ‘catwalk’ yang sebenarnya hanyalah spasi di antara barisan laki-laki dan perempuan, mereka pun berpasang-pasangan menjalani ‘catwalk’ tersebut. Juri menilai dan yang terbaik nanti akan diberi penghargaan di hari terakhir.
Di parade busana itu OSIS juga ada yang bercanda-canda sambil menyanyi-nyanyi.
Setelah parade busana yang meriah itu kami pun mandi, tapi ada juga yang tidak mandi karena jijik dengan airnya atau hanya malas saja. Lalu kami disuruh menyucikan diri atau berwudhu karena setelah ini, kami akan salat Maghrib di aula kembali.
Setelah salat Maghrib itulah kami dengan ngantuk-ngantukan mengikuti pengarahan Pak Sugianto yang ternyata sangat semangat. Ia memberikan yel-yel dan lagu-lagu baru yang membuat kami dengan cepat menjadi ceria lagi. Yel-yelnya seperti ‘Semangat yaa, senyum yaa, semangat semangat semangat!’ Lalu ada lagi seperti, ‘Adakah Labschool di matamu?’ ‘Ada!’ ‘Adakah Garuda di dadamu?’ ‘ADA!!!!!’ ‘Dimana?’ ‘INI DIA INI DIA INI DIA!’
Setelah yel-yel dan lagu-lagu baru seperti ‘Gunung Bunder’, ‘Kurela’, ‘Tunjukkan Semangatmu’, dan lain-lain, barulah materi terakhir disampaikan. Yaitu materi kepemimpinan. Yang membuat sangaaat ngantuk.
Lalu, kami pun tidur di barak…..
HARI KEDUA
Keesokan harinya, kami bangun jam empat untuk melaksanakan salat subuh. Lalu, kami cepat-cepat sarapan—makan komando lagi, tentunya, pukul enam pagi. Kemudian kami melakukan persiapan untuk outbond, yaitu ganti baju dan senam pagi terlebih dahulu, masih memakai yel-yel yang diajarkan tadi malam.
Lalu, kami pun menaiki tanjakan untuk berkumpul di lapangan, dan melakukan pemanasan lagi. Pemanasan itu juga ada tiarap-tiarapan lagi yang sungguh melelahkan tapi sebenarnya seru.
Kemudian outbond pun dimulai.
Kelompok saya pertama kebagian yang materi tentang tanaman-tanaman yang kita bisa makan dalam keadaan darurat. Kami diperbolehkan mencoba makanan-makanan yang disuguhkan oleh pak TNI yang saya lupa namanya.
Setelah itu, kami pun mengantri untuk panjat tebing. Yang lama sekali, mungkin kami mengantri sekitar satu jam, hanya untuk panjat tebing yang memakan waktu sekitar sepuluh menit. Karena waktu yang terbatas pun, akhirnya kami cuma bisa mencoba tiga pos dari sembilan pos, dengan pos yang satu lagi adalah melempar kapak.
Pukul dua belas pun kita akhirnya turun lagi ke lapangan untuk pelantikan yang khidmat, dimana kita disuruh tiarap—lagi—dan merenung, apa saja yang telah kita lakukan pada orang tua kita, guru-guru kita, dan OSIS-MPK. Apakah kita sudah berbuat baik kepada mereka?
Pada akhirnya, kami diperbolehkan untuk berjongkok dan pin SAKSI 2016 pun disematkan di dada kami oleh kakak pembimbing OSIS kami, tanda bahwa kami sudah mau berubah untuk menjadi lebih baik lagi.
Lalu, akhirnya pun kami makan komando, dan setelah itu berjalan ke curug. Kami disuruh untuk berbasah dari kepala sampai mata kaki, jadi nyebur deh.
Setelah balik ke barak dan mandi dan berbersih diri, kami pun akhirnya naik ke aula untuk acara terakhir di hari itu, yaitu pentas seni. Ada yang dance battle, ada yang mencoba melawak, ada yang menyanyi. Regu saya kebagian dance battle, jadi lumayan ramai saat berpentas diri. Lalu, kami pun balik ke barak untuk tidur. Akhirnya, hari kedua selesai.
HARI KETIGA
Di hari ketiga, kami dipersilahkan untuk membersihkan barak dan mengemas tas kami kembali, dan akhirnya kami selesai dan mengenakan baju angkatan kami. Lalu, kami upacara penutupan, dimana para TNI berterima kasih karena telah datang, dan lalu foto bersama. Selesai sudah acara SAKSI 2016!
- 6:01 PM
- 0 Comments